Wibi Andrino, Anggota DPRD DKI Jakarta dari NasDem, mengatakan Pemerintah Daerah (Pemprov) DKI Jakarta akan membuka petisi bagi mereka yang terkena dampak pencemaran udara di Jakarta.
“Jika kita memahami bahwa situasi pencemaran merupakan keadaan darurat, maka akan dibuka kantor pengaduan masyarakat,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (3/9/2023). Menurut Wibi, petisi tersebut penting karena ada masyarakat di Ibu Kota yang menderita penyakit saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kualitas udara yang memburuk belakangan ini.
“Sehingga masyarakat bisa menyampaikan keluh kesahnya sebagaimana pemerintah memperlakukan orang-orang yang menyebabkan pencemaran sebagai insentif,” ujarnya.
Selain itu, Wibi juga meminta kepada Pemda DKI Jakarta untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat rentan seperti anak-anak dan lansia. Wibi menilai anak-anak dan lansia juga rentan terkena ISP akibat polusi udara sehingga memerlukan perhatian khusus.
Ia mengatakan, “Pelayanan terhadap kelompok paling rentan di masyarakat seperti anak kecil, anak sekolah, dan lansia harus diprioritaskan.”
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ada 41.000 kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang menyerang anak kecil di Ibu Kota selama periode Juni dan Juli 2023. Masyarakat muda dan tua diimbau membatasi aktivitas di luar ruangan. Hal ini merupakan dampak buruknya kualitas udara akibat polusi di Jakarta. Masyarakat muda dan tua yang terkena ISPA
Selain itu, masyarakat muda dan tua pada kelompok rentan ini diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
“Karena anak-anak di bawah lima tahun dan orang lanjut usia merupakan kelompok yang rentan, sehingga harus benar-benar siap jika udaranya tidak bagus. Entah dengan mengurangi aktivitas luar ruangan yang tidak perlu, atau memakai masker,” kata Direktur Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI Jakarta seperti dilansir, Rabu (30/8/2023).
Menurutnya, anak-anak dan orang lanjut usia berisiko terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Ia menambahkan, anak-anak kecil dan orang tua juga menderita penyakit lain akibat polusi udara.
“Jadi tidak hanya terhadap ISPA saja, tapi terhadap penyakit lain yang bisa ditimbulkannya juga,” kata Ani.