DKI Jakarta menjadi tim terbaik Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD dan SMP tahun 2023 dengan total membawa pulang 71 medali. Tim Astronomi kami membawa pulang dua medali emas dan dua perak di tingkat SMA/MA.
Planetarium dan Observatorium Jakarta, UP PKJ TIM Dinas Kebudayaan Jakarta, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dan Forum Mahasiswa Astronomi (FPA) berkolaborasi untuk “menghantarkan Tim Astronomi DKI Jakarta meraih prestasi,” demikian tertera dalam laman Instagram mereka.
Pada tanggal 31 Mei, 28 orang yang dipilih di tingkat kota menerima instruksi putaran pertama mereka. Delapan siswa asal DKI Jakarta mengikuti pembinaan putaran kedua pada tanggal 19, 20, dan 23 Agustus 2023 dan menjadi delegasi DKI Jakarta pada OSN SMA/MA 2023 bidang ilmu astronomi.
Ghazanfar Wangsa Muhammad dari SMA MH. Thamrin Jakarta dan Nathan Gabriel Winoto dari SMAK 5 BPK Penabur Jakarta masing-masing meraih medali emas, sedangkan Teges Nripendra dari SMAN 47 Jakarta dan Syaqina Octavia dari SMAN Unggulan MH. Thamrin Jakarta masing-masing meraih medali perak.
Mila Izzatul dari Planetarium, Jihan Nabilah dan Nathanael Beta dari Forum Mahasiswa Astronomi, serta Alumni Astronomi ITB Fahmi, Sulistyowati, dan Ridlo menjadi instruktur mata kuliah tersebut.
Mila menyebutkan, sebelum Planetarium dan Observatorium Jakarta direnovasi, terdapat ruang kelas yang mampu menampung lebih dari seratus orang. Pada tanggal 4 September 2023, melalui pesan singkat, beliau menguraikan: “Jadi secara historis, pelatihan tahap 1 selalu di POJ.” Akibat permasalahan tersebut, tahap pertama dipindahkan ke SMAN 44 di Jakarta, dan tahap kedua ke BPMP.
Pada tahap awal bimbingan belajar, ia membahas materi Fisika Optik dan Instrumentasi Astronomi pada tanggal 31 Mei. Ia mengklaim bahwa diskusi ini murni bersifat teoritis karena tidak ada komponen praktis untuk terpilih pada Tahap II. Sedangkan pada tanggal 19, 20, dan 23 Agustus ia meliput pembinaan tahap II dengan meliput topik Pengamatan Langit. Karena kompetisi nasional mencakup komponen observasi dunia nyata, maka pembelajaran ini dimulai dengan pembacaan latar belakang, kemudian dilanjutkan dengan pengerjaan teleskop sebenarnya, dan terakhir praktik.
Saya mencurahkan sekitar tujuh jam sehari untuk belajar untuk langkah selanjutnya. Tahap kedua, sebaliknya, bergantung pada konten dan peserta; berlangsung selama sepuluh hari yang intens di BPMP Jakarta.Hari kerja saya resmi dimulai pukul 15.00 WIB dan berakhir tengah malam.
Jihan Nabilah, instruktur lainnya, mengatakan bahwa topik-topik termasuk fotometri, spektroskopi, evolusi bintang, dan kosmologi telah dibahas.